Apartemen Murah Kozko Akan Secepatnya Dipasarkan Ciputra
Apartemen Murah Kozko Akan Secepatnya Dipasarkan Ciputra - PT Ciputra Surya Tbk. memiliki rencana untuk mulai memasarkan Kozko atau apartemen sederhana buat mahasiswa yang pembangunannya akan menjadi satu bersama pertokoan dalam proyek Barbasari Junction dijalan Solo, Yogyakarta pada Agustus usai Lebaran kelak.
Direktur Utama PT Ciputra Surya Tbk. (CTRS) Harun Hajadi menyampaikan terhadap tahap perdana perseroan akan mulai memasarkan sejumlah 40 unit Kozko dengan harga yang ditawarkan antara Rp3 miliar hingga Rp5 miliar.
Harun menyampaikan tiap-tiap satuan Kozko dapat terdiri dari satu unit toko & tiga lantai kos-kosan yang dapat merangkum 14 unit kamar. Tiap-tiap satuan apartemen murah tidak dipasarkan dengan furniture supaya dapat disesuaikan dengan keperluan penggunan nantinya.
Proyek pertama CTRS di Kota Pelajar tersebut yaitu hasil hubungan kerjasama dengan perusahaan Sun Motor di atas lahan 2,5 hektare. Buat mengembangkan proyek tersebut, kata Harun, CTRS bakal menggelontorkan gross development value atau GDV kurang lebih sebanyak Rp600 miliar.
Selain di Yogyakarta, perseroan pun masih berkonsentrasi dengan pembebasan lahan di daerah Pulogadung, Jakarta Timur seluas 13,5 hektare. CTRS bekerja sama-sama dengan GamaLand & Multivision berencana dapat membangun hunian susun sejumlah 16.000 unit.
“Kami perkirakan 20% kelak untuk sarana likuiditas pembiayaan perumaha & sisanya dipasarkan komersial Rp10 – Rp15 juta per meter persegi,” ucap Harun.
Proyek yang diperkirakan menelan nilai investasi Rp4 triliun tersebut dapat menyasar pekerja industri di Jakarta & sekitarnya. Tetapi, Harun tetap tidak yakin tahun depan soal pembebasan & perizinan telah dapat dirampungkan.
Sementara itu, pembangunan Citraland Jayapura yg direncanakan tahun lalu sampai disaat ini belum akan dimulai. Pihaknya masihlah terkendala dengan perijinan makabelum mampu menentukan saat yang sesuai untuk membangun. “Kita dapat bangun apabila hanya ada izin saja.”
Tahun ini CTRS menganggarkan Rp1 triliun buat belanja modal. Banyaknya proyek di kota besar seperti Surabaya & Makassar masihlah akan menjadi harapan buat kontribusi pendapatan pra penjualan.
Menurut Harun, kota-kota gede yang tak terkena efek dari harga komoditi bakal jadi potensi bagi pasar properti secara umum. Berbeda dengan Kalimantan & Sumaterayang diperkirakan tetap akan sepi.
“Kami bakal tetap cari kesempatan dimana lahan yang baik untuk menciptakan proyek-proyek baru. Sejauh ini Surabaya tetap amat potensial. Pada 2019 kelak seandainyatelah rampung seluruh proyek, kami miliki delapan tower di sana,” tuturnya.
Sampai sekarang, CTRS telah mempunyai 21 proyek eksisting yang menyebar di 11 kota di Indonesia.
Direktur Utama PT Ciputra Surya Tbk. (CTRS) Harun Hajadi menyampaikan terhadap tahap perdana perseroan akan mulai memasarkan sejumlah 40 unit Kozko dengan harga yang ditawarkan antara Rp3 miliar hingga Rp5 miliar.
Apartemen Murah Kozko Akan Secepatnya Dipasarkan Ciputra
“Kos-kosan & toko ini kita menjual kepada investor di Jakarta ya, kami perkirakan dapat terbangun sekitar 100 unit Kozko nantinya dipadu dengan townhouse serta pusat perbelanjaan,” jelasnya pada Kamis (16/6).Harun menyampaikan tiap-tiap satuan Kozko dapat terdiri dari satu unit toko & tiga lantai kos-kosan yang dapat merangkum 14 unit kamar. Tiap-tiap satuan apartemen murah tidak dipasarkan dengan furniture supaya dapat disesuaikan dengan keperluan penggunan nantinya.
Apartemen Murah Kozko Akan Secepatnya Dipasarkan Ciputra |
Proyek pertama CTRS di Kota Pelajar tersebut yaitu hasil hubungan kerjasama dengan perusahaan Sun Motor di atas lahan 2,5 hektare. Buat mengembangkan proyek tersebut, kata Harun, CTRS bakal menggelontorkan gross development value atau GDV kurang lebih sebanyak Rp600 miliar.
Selain di Yogyakarta, perseroan pun masih berkonsentrasi dengan pembebasan lahan di daerah Pulogadung, Jakarta Timur seluas 13,5 hektare. CTRS bekerja sama-sama dengan GamaLand & Multivision berencana dapat membangun hunian susun sejumlah 16.000 unit.
“Kami perkirakan 20% kelak untuk sarana likuiditas pembiayaan perumaha & sisanya dipasarkan komersial Rp10 – Rp15 juta per meter persegi,” ucap Harun.
Proyek yang diperkirakan menelan nilai investasi Rp4 triliun tersebut dapat menyasar pekerja industri di Jakarta & sekitarnya. Tetapi, Harun tetap tidak yakin tahun depan soal pembebasan & perizinan telah dapat dirampungkan.
Sementara itu, pembangunan Citraland Jayapura yg direncanakan tahun lalu sampai disaat ini belum akan dimulai. Pihaknya masihlah terkendala dengan perijinan makabelum mampu menentukan saat yang sesuai untuk membangun. “Kita dapat bangun apabila hanya ada izin saja.”
Tahun ini CTRS menganggarkan Rp1 triliun buat belanja modal. Banyaknya proyek di kota besar seperti Surabaya & Makassar masihlah akan menjadi harapan buat kontribusi pendapatan pra penjualan.
Menurut Harun, kota-kota gede yang tak terkena efek dari harga komoditi bakal jadi potensi bagi pasar properti secara umum. Berbeda dengan Kalimantan & Sumaterayang diperkirakan tetap akan sepi.
“Kami bakal tetap cari kesempatan dimana lahan yang baik untuk menciptakan proyek-proyek baru. Sejauh ini Surabaya tetap amat potensial. Pada 2019 kelak seandainyatelah rampung seluruh proyek, kami miliki delapan tower di sana,” tuturnya.
Sampai sekarang, CTRS telah mempunyai 21 proyek eksisting yang menyebar di 11 kota di Indonesia.