Budidaya Lele Masih Menjadi Primadona Peternak Pemula
Bagi peternak pemula biasanya selalu menanyakan budidaya apa yang perputaran uangnya cepat dan biasanya selalu dijawab dengan berternak ikan lele, ya lele masih menjadi primadona peternak pemula dan komoditas ini cukup cepat terserap pasar walau memiliki masa panen ikan yang cepat hanya sekitar 2,5 - 3 bulan saja, dengan memiliki jaringan bisnis pembibitan dan pembudidaya pembesarkan yang cukup banyak disetiap daerah.
Dengan hanya 3 bulan seekor lele sudah memiliki berat 9-10 ons tentu akan menjadi daya tarik tersendiri bagi mereka yang ingin berkecimpung dalam dunia perikanan, ditambah lagi dengan daya serap pasar yang tinggi, khususnya di Jakarta yang tidak memiliki peternakan sama sekali, minat masyarakat yang tinggi untuk mengkonsumsi ikan lele bisa menjadi acuan penyemangat untuk peternak baru, permintaan pasar pun akan ukuran ikan lele juga tidak mengejar pada ukuran ikan malah cenderung ke ukuran yang lebih kecil, walau untuk pasar ikan lele besar pun tetap memiliki tempat.
Selain itu, ikan lele juga dikenal akan kemudahannya ketika dibudidayakan hal inilah yang menjadi alasan peternak pemula memilih ikan lele untuk awal usaha budidaya, dengan memberikan pakan ikan sebanyak 3 kali sehari untuk lele secara rutin dan penggantian air selama 1 minggu sekali panen besar sudah dapat dinikmati.
Resiko kegagalan dalam budidaya lele juga termasuk kecil persentasenya apalagi jika memiliki beberapa kolam, harga bibit yang cukup murah, mudah didapat dan terjangkau dan pasar yang besar akan menjadi daya tarik tersendiri. Dengan harga bibit yang murah sesuai dengan ukuran dari harga Rp100-Rp1000 perekor, semakin mahal bibit yang dibeli makan akan semakin cepat masa panen ikan lele.
Biaya bagi pemula untuk melakukan budidaya juga tidak terlalu besar, tidak harus memiliki kolam beton atau semen yang luas, dengan pemakaian kolam terpal dengan bambu pun sebuah kolam sudah dapat berdiri, namun sayangnya saat ini harga pangan lele cukup mahal hampir memakan 40% biaya cost produksi, banyak peternak yang memakai pakan alternatif untuk lele dengan memakai roti bekas atau sisa, sosis kadaluarsa, keong mas, dan beberapa makanan alternatif lainnya, karena lele termasuk ikan pemakan segalanya.
Banyak juga peternak pemula yang menggalami kegagalan di tahun pertamanya karena tidak mengetahui kualitas air, kepadatan tebar yang baik dan tidak melakukan grading, karena lele memiliki sifat alami saling memakan atau menyerang sangat dibutuhkan perhatian ekstra dari petani agar tidak terjadi kanibal sesama ikan lele, mereka harus memisahkan lele sesuai dengan ukuran, mana yang lebih besar, sedang dan ukuran kecil untuk mengurangi kerugian karena berkurangnya jumlah ikan di kolam
Akan tetapi bukan berarti dalam melakukan budidaya ikan lele ini tidak dapat mengalami kegagalan, karena kenyataanya telah banyak juga yang jatuh peternakkannya, hal ini bisa disebabkan oleh beberapa aspek pemicu kegagalan dalam beternak ikan lele.
Berikut ini beberapa hal yang perlu diperhatikan didalam melakukan budidaya ikan lele:
Budidaya Lele Tetap Menjadi Primadona Peternak Pemula
Budidaya ikan air tawar lele memang selalu menawarkan profit bagi pembudidayanya dalam waktu hanya 3 bulan saja, namun harus hati-hati karena banyaknya pembudidaya harga jualnya pun akan mudah dipermainkan para tengkulak, karena itulah diperlukan bergabung dengan sebuah komunitas bagi mereka yang masih baru dalam dunia perlelean.Dengan hanya 3 bulan seekor lele sudah memiliki berat 9-10 ons tentu akan menjadi daya tarik tersendiri bagi mereka yang ingin berkecimpung dalam dunia perikanan, ditambah lagi dengan daya serap pasar yang tinggi, khususnya di Jakarta yang tidak memiliki peternakan sama sekali, minat masyarakat yang tinggi untuk mengkonsumsi ikan lele bisa menjadi acuan penyemangat untuk peternak baru, permintaan pasar pun akan ukuran ikan lele juga tidak mengejar pada ukuran ikan malah cenderung ke ukuran yang lebih kecil, walau untuk pasar ikan lele besar pun tetap memiliki tempat.
Budidaya Lele bagi Peternak Pemula. pic:dari group lele maju bersama jo rohendi |
Selain itu, ikan lele juga dikenal akan kemudahannya ketika dibudidayakan hal inilah yang menjadi alasan peternak pemula memilih ikan lele untuk awal usaha budidaya, dengan memberikan pakan ikan sebanyak 3 kali sehari untuk lele secara rutin dan penggantian air selama 1 minggu sekali panen besar sudah dapat dinikmati.
Resiko kegagalan dalam budidaya lele juga termasuk kecil persentasenya apalagi jika memiliki beberapa kolam, harga bibit yang cukup murah, mudah didapat dan terjangkau dan pasar yang besar akan menjadi daya tarik tersendiri. Dengan harga bibit yang murah sesuai dengan ukuran dari harga Rp100-Rp1000 perekor, semakin mahal bibit yang dibeli makan akan semakin cepat masa panen ikan lele.
Biaya bagi pemula untuk melakukan budidaya juga tidak terlalu besar, tidak harus memiliki kolam beton atau semen yang luas, dengan pemakaian kolam terpal dengan bambu pun sebuah kolam sudah dapat berdiri, namun sayangnya saat ini harga pangan lele cukup mahal hampir memakan 40% biaya cost produksi, banyak peternak yang memakai pakan alternatif untuk lele dengan memakai roti bekas atau sisa, sosis kadaluarsa, keong mas, dan beberapa makanan alternatif lainnya, karena lele termasuk ikan pemakan segalanya.
Banyak juga peternak pemula yang menggalami kegagalan di tahun pertamanya karena tidak mengetahui kualitas air, kepadatan tebar yang baik dan tidak melakukan grading, karena lele memiliki sifat alami saling memakan atau menyerang sangat dibutuhkan perhatian ekstra dari petani agar tidak terjadi kanibal sesama ikan lele, mereka harus memisahkan lele sesuai dengan ukuran, mana yang lebih besar, sedang dan ukuran kecil untuk mengurangi kerugian karena berkurangnya jumlah ikan di kolam
Hal yang Perlu Diperhatikan dalam Membudidaya Lele
Ikan lele termasuk sebagai komoditas dengan harga jual yang tinggi, hingga saat ini banyak orang yang turut membudidaya ikan lele, selain mengejar keuntungan yang cukup besar, dalam melakukan budidaya ikan lele tidak mengharuskan memiliki lahan yang luas.Akan tetapi bukan berarti dalam melakukan budidaya ikan lele ini tidak dapat mengalami kegagalan, karena kenyataanya telah banyak juga yang jatuh peternakkannya, hal ini bisa disebabkan oleh beberapa aspek pemicu kegagalan dalam beternak ikan lele.
Berikut ini beberapa hal yang perlu diperhatikan didalam melakukan budidaya ikan lele: