Sejarah Istana Hiroshima di Jepang
Sejarah Istana Hiroshima di Jepang - Hiroshima Castle (広島城, Hiroshima-jō) atau dikenal juga sebagai istana ikan Koi (鯉城, rijō) merupakan istana yang terletak di pusat kota Hiroshima, Prefektur Hiroshima, negara Jepang.
Hirosima jo pertama kali dibangun pada masa 1589, Istana Hiroshima menjadi pusat kekuasaan daimyo wilayah han Hiroshima. Ketika sekutu membom atom kota Hiroshima di bulan Agustus 1945 seluruh bangunan istana hancur. Istana yang ada saat ini hanya replika yang dibangun kembali oleh pemerintah pada 1958 dan saat ini memiliki fungsi sebagai museum sejarah kota Hiroshima sebelum masa Perang Dunia II.
Istana Yoshidakōriyama di kota Akitakata yang pernah menjadi pusat kekuasaan klan Mōri merupakan istana di atas gunung (yamajiro) dengan pertahanan yang tidak dapat ditembus walaupun berkali-kali pernah diserang musuh. Di zaman Sengoku yang diwarnai perang perebutan wilayah, Istana Yoshidakōriyama terletak di lokasi yang strategis bagi klan Mōri karena letaknya di tengah-tengah daerah San-in dan Sanyō.
Keadaan politik dalam negeri Jepang menjadi stabil di tahun terakhir era Tenshō dan klan Mōri telah menjadi penguasa (taishu) 9 provinsi di wilayah Chugoku senilai 1.200.000 koku, tapi pekerjaan mengurus pemerintahan mulai berkurang. Istana Yoshidakōriyama berada di gunung di lokasi terpencil yang tidak cocok sebagai pusat perdagangan sehingga klan Mōri berniat untuk pindah. Klan Mōri memilih lokasi dataran rendah di pinggir laut untuk membangun kota istana sebagai pusat transportasi di Laut Pedalaman Seto yang merupakan jalur perdagangan. Pendapat lain mengatakan rencana pembangunan istana di dataran rendah sudah dipikirkan oleh kakek Mōri Terumoto yang bernama Mōri Motonari.
Pembangunan istana merupakan proyek besar dengan tahap pertama berupa pengurukan busung pasir di sungai dan pengerukan bagian tanah yang berair untuk membuat parit. Konstruksi istana menggunakan model istana abad pertengahan dengan mencontoh Istana Osaka. Susunan bangunan mengikuti model rumah kediaman resmi Toyotomi Hideyoshi di Kyoto yang bernama Jurakudai.
Ketika istana dibangun, Toyotomi Hideyoshi sedang melancarkan perang penaklukan Joseon yang disebut Perang Tujuh Tahun. Toyotomi Hideyoshi ingin menjadikan Istana Hiroshima sebagai garis belakang invasi ke Joseon dan membantu dalam soal teknik pembangunan istana. Penasehat pribadi Hideyoshi yang bernama Kuroda Josui diutus untuk membantu pembangunan istana. Ada cerita yang mengatakan Hideyoshi sendiri datang menginap di Hiroshima untuk mengawasi pembangunan istana. Dua menara kecil kabarnya dibangun di sebelah selatan dan timur menara utama.
Pembangunan istana berhasil diselesaikan pada tahun 1599. Sewaktu baru saja selesai, kemegahan istana kabarnya bisa menjadi saingan Istana Osaka, tapi sayangnya bentuk bangunan sebelum dirombak oleh Fukushima Masanori tidak diketahui secara pasti.
Pada tahun 1619, Fukushima Masanori menerima hukuman pemecatan karena melakukan perbaikan istana yang rusak akibat banjir tanpa seizin Keshogunan Tokugawa. Fukushima Masanori dipindahkan ke Kawanakajima di provinsi Shinano dan Asano Nagaakira dari provinsi Kii Wakayama ditunjuk sebagai penguasa istana yang baru. Dimulai dari Asano Nagaakira, klan Asano menjadi penguasa Hiroshima selama 12 generasi atau sekitar 250 tahun. Penguasa wilayah han Akō bernama Asano Takumi no kami yang menjadi latar belakang peristiwa Chūshingura merupakan percabangan dari klan Asano.
Istana Hiroshima dulunya merupakan istana yang sangat luas di masa pemerintahan han Hiroshima. Parit dalam, parit tengah dan parit luar berada dalam radius 1 kilometer dari bangunan istana. Istana yang terlihat sekarang ini luasnya sudah sangat berkurang setelah parit luar diuruk pada tahun 1911 dan parit tengah teruruk dengan puing-puing bangunan setelah ledakan bom atom.
Di dalam kota Hiroshima sekarang ini masih bisa ditemui nama tempat dengan akhiran hori (堀?, parit) seperti Hatchōbori dan Yagenbori. Hatchōbori terletak sekitar hachi (八?, delapan) chō (sekitar 880 meter) di bagian timur parit luar. Taman Jepang bernama Shukkeien yang terletak disebelah timur Istana Hiroshima, dulunya masih berada di dalam lingkungan istana.
Bagian selatan parit luar sekarang menjadi jalan raya Aioi-dōri yang membujur dari timur ke barat. Persimpangan Kamiya-chō nishi (depan Sogō Hiroshima) dulunya merupakan lokasi pintu gerbang utama istana. Jalan raya Shirokita-dōri dulunya merupakan ujung sebelah utara istana. Air untuk mengaliri parit luar diambil dari sungai Hongawa (sungai Kyū-ōtagawa) dekat jembatan Misasabashi.
Daftar daimyō penguasa Istana Hiroshima
1. Mori Terumoto (1591-1600)*menerima 1.120.000 koku
2. Fukushima Masanori (1600-1619), menerima 498.223 koku
3. Asano Nagaakira (1619-1632), menerima 426.500 koku**
4. Asano Mitsuakira (1632-1672)
5. Asano Tsunaakira (1672-1673)
6. Asano Tsunanaga (1673-1708)
7. Asano Yoshinaga (1708-1752)
8. Asano Munetsune (1752-1763)
9. Asano Shigeakira (1763-1799)
10. Asano Narikata (1799-1830)
11. Asano Naritaka (1831-1858)
12. Asano Yoshiteru (1858-1858)
13. Asano Nagamichi (1858-1869)
14. Asano Nagakoto (1869-1869)
*Tahun di dalam tanda kurung adalah tahun berkuasa di Istana Hiroshima dan bukan tahun masa hidup
**Daimyo setelah Asano Nagaakira semuanya menerima 426.500 koku
* 1 koku setara dengan makan untuk 1 orang selama 1 tahun, kurang lebih 180 liter beras, pada saat itu penghitungan menggunakan beras untuk makan 3 kali sehari untuk 1 orang.
Pada tahun 1871, Garnisun Kyushū yang merupakan satu dari enam garnisun yang dibentuk militer Jepang ditempatkan di dalam istana. Peran Hiroshima semakin penting sebagai kota militer setelah Garnisun Kyushū ditingkatkan menjadi Garnisun Hiroshima di tahun 1873. Fasilitas militer seperti resimen ke-11 pasukan infantri dan sekolah taruna angkatan darat Hiroshima juga berada di dalam lingkungan istana.
Di masa Peperangan Jiawu, markas besar angkatan perang kekaisaran Jepang (Daihonei) pindah untuk sementara ke dalam lingkungan istana karena letak Tokyo yang terlalu jauh dari medan pertempuran. Dari tanggal 15 September 1894 hingga 27 April 1895, Kaisar Meiji tinggal untuk sementara di Hiroshima. Parlemen kekaisaran Jepang juga pindah untuk sementara ke dalam lingkungan istana. Sampai berakhirnya Peperangan Jiawu, Hiroshima sebenarnya sempat menjadi ibu kota Jepang walaupun hanya beberapa bulan.
Di dalam lingkungan istana masih bisa dilihat situs bersejarah bekas markas besar angkatan perang kekaisaran Jepang. Letak Hiroshima dianggap strategis untuk relokasi markas komando karena jalur kereta api Sanyō sudah sampai ke Hiroshima pada bulan Juni 1894 dan kapal perang ukuran besar dapat merapat di pelabuhan Ujina (sekarang Pelabuhan Hiroshima).
Sejak tahun 1931, pemerintah Jepang menetapkan menara utama istana Hiroshima ditetapkan sebagai pusaka nasional. Ketika terjadi serangan 6 Agustus 1945 jam 08:15 pagi, seluruh bangunan istana habis terbakar terkena bom atom yang dijatuhkan sekutu. Saat itu sisa-sisa dari bangunan istana sudah tidak dapat lagi dikenali, meskipun ada kesaksian yang mengatakan bahan bangunan dari istana dipakai oleh warga kota yang mengalami kesulitan hidup. Saat ini lokasi dimana istana Hiroshima berada ditetapkan sebagai situs bersejarah pada tanggal 31 Maret 1953.
Hirosima jo pertama kali dibangun pada masa 1589, Istana Hiroshima menjadi pusat kekuasaan daimyo wilayah han Hiroshima. Ketika sekutu membom atom kota Hiroshima di bulan Agustus 1945 seluruh bangunan istana hancur. Istana yang ada saat ini hanya replika yang dibangun kembali oleh pemerintah pada 1958 dan saat ini memiliki fungsi sebagai museum sejarah kota Hiroshima sebelum masa Perang Dunia II.
Zaman Sengoku
Pembangunan istana dimulai pada tahun 1589 oleh pemimpin klan Mōri yang bernama Mōri Terumoto. Istana dibangun di lokasi yang bernama Gokamura di delta sungai Ōta. Lokasi istana dianggap strategis karena sungai dapat dijadikan sebagai sarana transportasi.Sejarah Istana Hiroshima di Jepang |
Istana Yoshidakōriyama di kota Akitakata yang pernah menjadi pusat kekuasaan klan Mōri merupakan istana di atas gunung (yamajiro) dengan pertahanan yang tidak dapat ditembus walaupun berkali-kali pernah diserang musuh. Di zaman Sengoku yang diwarnai perang perebutan wilayah, Istana Yoshidakōriyama terletak di lokasi yang strategis bagi klan Mōri karena letaknya di tengah-tengah daerah San-in dan Sanyō.
Keadaan politik dalam negeri Jepang menjadi stabil di tahun terakhir era Tenshō dan klan Mōri telah menjadi penguasa (taishu) 9 provinsi di wilayah Chugoku senilai 1.200.000 koku, tapi pekerjaan mengurus pemerintahan mulai berkurang. Istana Yoshidakōriyama berada di gunung di lokasi terpencil yang tidak cocok sebagai pusat perdagangan sehingga klan Mōri berniat untuk pindah. Klan Mōri memilih lokasi dataran rendah di pinggir laut untuk membangun kota istana sebagai pusat transportasi di Laut Pedalaman Seto yang merupakan jalur perdagangan. Pendapat lain mengatakan rencana pembangunan istana di dataran rendah sudah dipikirkan oleh kakek Mōri Terumoto yang bernama Mōri Motonari.
Pembangunan istana merupakan proyek besar dengan tahap pertama berupa pengurukan busung pasir di sungai dan pengerukan bagian tanah yang berair untuk membuat parit. Konstruksi istana menggunakan model istana abad pertengahan dengan mencontoh Istana Osaka. Susunan bangunan mengikuti model rumah kediaman resmi Toyotomi Hideyoshi di Kyoto yang bernama Jurakudai.
Ketika istana dibangun, Toyotomi Hideyoshi sedang melancarkan perang penaklukan Joseon yang disebut Perang Tujuh Tahun. Toyotomi Hideyoshi ingin menjadikan Istana Hiroshima sebagai garis belakang invasi ke Joseon dan membantu dalam soal teknik pembangunan istana. Penasehat pribadi Hideyoshi yang bernama Kuroda Josui diutus untuk membantu pembangunan istana. Ada cerita yang mengatakan Hideyoshi sendiri datang menginap di Hiroshima untuk mengawasi pembangunan istana. Dua menara kecil kabarnya dibangun di sebelah selatan dan timur menara utama.
Pembangunan istana berhasil diselesaikan pada tahun 1599. Sewaktu baru saja selesai, kemegahan istana kabarnya bisa menjadi saingan Istana Osaka, tapi sayangnya bentuk bangunan sebelum dirombak oleh Fukushima Masanori tidak diketahui secara pasti.
Napak Tilas Aspek Sejarah Istana Hiroshima |
Zaman Edo
Istana Hiroshima pindah tangan ke Fukushima Masanori setelah wilayah kekuasaan klan Mōri dirampas oleh Tokugawa Ieyasu akibat kalah dalam Pertempuran Sekigahara. Klan Mōri dipindahkan ke dua provinsi Bōchō (provinsi Suō dan Nagato) (wilayah han Chōshū).Pada tahun 1619, Fukushima Masanori menerima hukuman pemecatan karena melakukan perbaikan istana yang rusak akibat banjir tanpa seizin Keshogunan Tokugawa. Fukushima Masanori dipindahkan ke Kawanakajima di provinsi Shinano dan Asano Nagaakira dari provinsi Kii Wakayama ditunjuk sebagai penguasa istana yang baru. Dimulai dari Asano Nagaakira, klan Asano menjadi penguasa Hiroshima selama 12 generasi atau sekitar 250 tahun. Penguasa wilayah han Akō bernama Asano Takumi no kami yang menjadi latar belakang peristiwa Chūshingura merupakan percabangan dari klan Asano.
Istana Hiroshima dulunya merupakan istana yang sangat luas di masa pemerintahan han Hiroshima. Parit dalam, parit tengah dan parit luar berada dalam radius 1 kilometer dari bangunan istana. Istana yang terlihat sekarang ini luasnya sudah sangat berkurang setelah parit luar diuruk pada tahun 1911 dan parit tengah teruruk dengan puing-puing bangunan setelah ledakan bom atom.
Di dalam kota Hiroshima sekarang ini masih bisa ditemui nama tempat dengan akhiran hori (堀?, parit) seperti Hatchōbori dan Yagenbori. Hatchōbori terletak sekitar hachi (八?, delapan) chō (sekitar 880 meter) di bagian timur parit luar. Taman Jepang bernama Shukkeien yang terletak disebelah timur Istana Hiroshima, dulunya masih berada di dalam lingkungan istana.
Bagian selatan parit luar sekarang menjadi jalan raya Aioi-dōri yang membujur dari timur ke barat. Persimpangan Kamiya-chō nishi (depan Sogō Hiroshima) dulunya merupakan lokasi pintu gerbang utama istana. Jalan raya Shirokita-dōri dulunya merupakan ujung sebelah utara istana. Air untuk mengaliri parit luar diambil dari sungai Hongawa (sungai Kyū-ōtagawa) dekat jembatan Misasabashi.
Daftar daimyō penguasa Istana Hiroshima
1. Mori Terumoto (1591-1600)*menerima 1.120.000 koku
2. Fukushima Masanori (1600-1619), menerima 498.223 koku
3. Asano Nagaakira (1619-1632), menerima 426.500 koku**
4. Asano Mitsuakira (1632-1672)
5. Asano Tsunaakira (1672-1673)
6. Asano Tsunanaga (1673-1708)
7. Asano Yoshinaga (1708-1752)
8. Asano Munetsune (1752-1763)
9. Asano Shigeakira (1763-1799)
10. Asano Narikata (1799-1830)
11. Asano Naritaka (1831-1858)
12. Asano Yoshiteru (1858-1858)
13. Asano Nagamichi (1858-1869)
14. Asano Nagakoto (1869-1869)
*Tahun di dalam tanda kurung adalah tahun berkuasa di Istana Hiroshima dan bukan tahun masa hidup
**Daimyo setelah Asano Nagaakira semuanya menerima 426.500 koku
* 1 koku setara dengan makan untuk 1 orang selama 1 tahun, kurang lebih 180 liter beras, pada saat itu penghitungan menggunakan beras untuk makan 3 kali sehari untuk 1 orang.
Zaman Meiji sampai berakhir Perang Dunia II
Istana Hiroshima beberapa tahun sebelum hancur akibat bom atom |
Di masa Peperangan Jiawu, markas besar angkatan perang kekaisaran Jepang (Daihonei) pindah untuk sementara ke dalam lingkungan istana karena letak Tokyo yang terlalu jauh dari medan pertempuran. Dari tanggal 15 September 1894 hingga 27 April 1895, Kaisar Meiji tinggal untuk sementara di Hiroshima. Parlemen kekaisaran Jepang juga pindah untuk sementara ke dalam lingkungan istana. Sampai berakhirnya Peperangan Jiawu, Hiroshima sebenarnya sempat menjadi ibu kota Jepang walaupun hanya beberapa bulan.
Di dalam lingkungan istana masih bisa dilihat situs bersejarah bekas markas besar angkatan perang kekaisaran Jepang. Letak Hiroshima dianggap strategis untuk relokasi markas komando karena jalur kereta api Sanyō sudah sampai ke Hiroshima pada bulan Juni 1894 dan kapal perang ukuran besar dapat merapat di pelabuhan Ujina (sekarang Pelabuhan Hiroshima).
Sejak tahun 1931, pemerintah Jepang menetapkan menara utama istana Hiroshima ditetapkan sebagai pusaka nasional. Ketika terjadi serangan 6 Agustus 1945 jam 08:15 pagi, seluruh bangunan istana habis terbakar terkena bom atom yang dijatuhkan sekutu. Saat itu sisa-sisa dari bangunan istana sudah tidak dapat lagi dikenali, meskipun ada kesaksian yang mengatakan bahan bangunan dari istana dipakai oleh warga kota yang mengalami kesulitan hidup. Saat ini lokasi dimana istana Hiroshima berada ditetapkan sebagai situs bersejarah pada tanggal 31 Maret 1953.