Indahnya binatang langka khas indonesia

Indonesia tidak hanya kaya akan hasil alam dan panoramanya yang mempesona,kamu juga bisa melihat puluhan satwa endemik, artinya tidak di terdapat atau bahkan tidak dapat hidup jika bukan dihabitatnya. Indonesia dikenal memiliki endemisme yang cukup tinggi. Diduga memiliki lebih dari 165 ragam mamalia, 397 burung, dan lebih dari 150 jenis reptil, dan hewan ampibi lebih dari 100 spesies, yang pernah tercatat menjadi endemik Indonesia.

Untuk sobat yang senang bepergian, melihat binatang endemik atau asli Indonesia di habitat aslinya menjadi tantangan sendiri, bagi pengiat alam bebas tentunya akan lebih mudah lagi karena terbiasa melakukan penelusuran alam gunung dan hutan.. Namun jangan khawatir disini pun sobat dapat melihat ke 10 binatang eksotik nan-langka, walau ini hanya bagian kecil saja yang ditampilkan tapi dapat mewakili keindahan fauna kita.

Elang Flores

Elang Flores

Elang Flores


Burung elang asli Flores ini merupakan raptor atau burung pemangsa yang paling terancam punah, karena populasinya tidak sampai 250 ekor. Burung yang elok nan gagah ini memiliki ukuran tubuh sedang; tingginya sekitar 55 cm untuk burung dewasa. Kepalanya berbulu putih dan terkadang mempunyai garis-garis berwarna coklat pada bagian mahkota.

Tubuhnya berwarna cokelat kehitaman, dan dada burung endemik Flores ini berwarna putih dengan corak merah.

Elang flores atau Spizaetus floris hanya dapat ditemukan di pulau Flores, Sumbawa, Lombok, Satonda, Paloe, Komodo, dan Rinca. Burung ini biasa menghuni hutan-hutan dataran rendah dan hutan submontana hingga ketinggian 1600 meter dpl.

Beruk Mentawai


Beruk Mentawai

Beruk Mentawai


Beruk Mentawai atau Macaca pagensis adalah primata endemik Kepulawan Mentawai di Sumatera. Hewan yang oleh penduduk setempat disebut bokoi ini populasinya makin sedikit, sehingga dikategorikan terancam punah. Oleh dunia Barat, monyet langka yang sering menjadi obyek penelitian ilmiah ini dikenal dengan nama Pagai Macaque.

Beruk ini memiliki banyak kesamaan fisik dengan beruk-beruk jenis lain. Perbedaannya adalah rambut pipi Beruk Mentawai yang berwarna lebih gelap. Hewan endemik Mentawai ini juga memiliki mahkota berwarna coklat dengan rambut pada dahi dan mantel lebih panjang.
Beruk Mentawai menghuni habitat hutan bakau, pesisir, hutan primer, hutan sekunder hingga hutan di dekat pemukiman. Persebarannya hanya ada di Pulau Pagai Selatan, Pagai Utara, dan Sipora di Kepulauan Mentawai, Sumatera.

Burung Bidadari Halmahera

Burung Bidadari Halmahera

Burung Bidadari Halmahera


Burung yang dijuluki Si Genit dari Maluku Utara ini merupakan hewan endemik Maluku, dan masih masuk dalam keluarga cendrawasih. Burung yang bernama latin Semioptera wallacii ini memiliki bulu indah dengan kombinasi warna cokelat, hijau dan warna zaitun untuk burung betina. Warna bulu burung jantan bahkan lebih cantik lagi, dengan mahkota berwarna ungu pucat mengkilap dan hijau zamrud menghiasi dadanya.

Tingginya sekitar 28 cm, namun Burung Bidadari betina berukuran lebih kecil dan ekornya lebih panjang. Selain bulunya yang cantik, kelebihan Burung Bidadari ada pada kemampuannya melakukan gerak tarian gemulai, yang sebetulnya dilakukan burung jantan untuk menarik betinanya. Burung Bidadari betina akan memilih satu pejantan yang paling indah tarian dan bentangan sayapnya.

Burung endemik Maluku yang makin hari semakin langka ini dapat ditemukan di Pulau Halmahera dan Pulau Bacan di Maluku Utara. Habitat aslinya berada di hutan Tanah Putih, gunung Gamkonora, dan hutan Domato di Halmahera Barat, hutan Labi-labi di area Taman Nasional Aketajawe dan hutan Lolobata di Halmahera Timur. Dunia Barat mengenalnya dengan julukan Halmahera’s Bird of Paradise.

Cendrawasih Botak



Cendrawasih Botak

Cendrawasih Botak

Burung Cendrawasih Botak atau Cicinnurus respublica merupakan hewan endemik pulau Waigeo, Raja Ampat, Papua. Burung langka nan-cantik ini memiliki bulu berwarna merah dan hitam, dengan tengkuk kuning dan mulut hijau terang. Kakinya berwarna biru, dan pada ekornya ada “hiasan” berupa dua bulu panjang melingkar. Di kepalanya, ada warna biru muda terang. Burung Cendrawasih Botak betina berwarna cokelat dengan kepala biru muda.

Hewan endemik Indonesia yang masuk kategori terancam punah ini hanya dapat kamu temukan di hutan dataran rendah pada pulau Waigeo dan Batanta di kabupaten Raja Ampat, provinsi Papua Barat. Makanan burung Cendrawasih Botak atau Wilson’s Bird of Paradise ini terdiri dari buah-buahan dan aneka serangga kecil.

Kura-kura Leher Ular Rote


Kura-kura Leher Ular Rote

Kura-kura Leher Ular Rote

Jenis kura-kura berleher panjang memang dapat ditemukan di beberapa negara selain Indonesia. Namun Kura-kura Leher Ular atau Chelodina mccordi yang merupakan hewan endemik Indonesia ini hanya bisa ditemukan di Pulau Rote, Nusa Tenggara Timur. Binatang ini sangat langka sehingga oleh IUCN ditetapkan dalam kategori hewan terancam punah.

Seperti namanya, Kura-kura Leher Ular Rote memiliki bentuk leher panjang menyerupai ular. Kepala dengan leher panjangnya itu tidak dapat ditarik kedalam tempurung. Karena itulah, kura-kura leher ular ini hanya bisa melipat lehernya disamping tempurungnya. Jenis kura-kura dari famili Chelidae ini merupakan kura-kura air tawar. Makanannya mulai dari ikan kecil, serangga dan tumbuhan.


Anoa Pegunungan dan Dataran Rendah

Anoa Pegunungan dan Dataran Rendah

Anoa Pegunungan dan Dataran Rendah


Anoa merupakan hewan endemik Indonesia yang hanya bisa kamu temukan di Sulawesi. Fauna yang menjadi ikon propinsi Sulawesi Tenggara ini merupakan satwa langka yang dilindungi. Diperkirakan hanya ada kurang dari 5000 ekor Anoa yang hidup saat ini., Anoa sering diburu untuk diambil kulit, tanduk dan dagingnya.

Ada dua jenis Anoa di Sulawesi, yaitu Anoa Pegunungan (Bubalus quarlesi ) dan Anoa Dataran Rendah (Bubalus depressicornis). Sayangnya, dalam beberapa tahun terakhir, Anoa Dataran Rendah yang menjadi maskot Sulawesi Tenggara ini tidak pernah terlihat lagi.

Umumnya, Anoa memiliki warna kulit cokelat seperti kerbau, dan kepalanya memiliki sepasang tanduk yang lurus ke belakang. Beberapa tempat yang masih menjadi habitat satwa langka yang dilindungi ini diantaranya Cagar Alam Gunung Lambusango, Taman Nasional Lore-Lindu dan Taman Nasional Rawa Aopa Watumohai.

Komodo

Komodo

Komodo


Komodo atau Varanus komodoensis merupakan satwa endemik Indonesia yang hanya bisa ditemukan di pulau-pulau sekitar Nusa Tenggara, termasuk di Taman Nasional Pulau Komodo. Jenis kadal terbesar di dunia ini mempunyai panjang tubuh mencapai 3 meter dan berat 70 kilogram.

Komodo jantan berukuran lebih besar daripada komodo betina, dengan warna kulit dari abu-abu gelap sampai merah bata. Sementara komodo betina berwarna hijau buah zaitun, dan dengan secercah warna kuning pada tenggorokannya. Lidah hewan karnovira ini panjang dan bercabang.

Salah satu maskot Indonesia yang di dunia internasional dikenal sebagai Komodo Dragon ini memiliki habitat alami di pulau Komodo, Flores, Rinca, Gili Motang, dan Gili Dasami di Nusa Tenggara. Pulau-pulau tersebut termasuk dalam wilayah Taman Nasional Pulau Komodo.

Ikan Arwana Merah



Ikan Arwana Merah

Ikan Arwana Merah

Ikan Arwana Merah atau Siluk Merah (Sclerophages formosus) ini merupakan hewan endemik Indonesia yang menghuni Sungai Kapuas di Kalimantan Barat. Ikan langka yang cantik ini memiliki sisik berwarna merah terang, dengan sedikit kilau emas yang membuatnya terlihat begitu anggun. Tak heran jika Arwana Merah mendapat julukan Ikan Naga atau Dragonfish.
Ikan yang sangat digemari oleh kolektor arwana ini memiliki daya biak rendah dan banyak ditangkap untuk dijual, sehingga statusnya terancam punah. Namun, dengan izin khusus, kamu bisa memelihara hewan elok ini. Syaratnya, si ikan naga harus disertai sertifikat dan microchip yang ditanam dalam tubuh, sebagai penanda ikan ini merupakan hasil tangkaran.

Jalak Bali

Jalak Bali

Jalak Bali


Jalak Bali atau Leucopsar rothschildi adalah burung endemik Indonesia yang hanya bisa ditemukan di Pulau Bali bagian Barat. Sayangnya, burung pengicau berukuran sedang ini amat langka dan terancam punah, bahkan di habitat aslinya. Jika tidak dijaga, bukan mustahil Jalak Bali akan punah menyusul hewan endemik Bali lainnya, Harimau Bali. Di alam liar, populasinya diperkirakan hanya mencapai belasan ekor saja.

Burung Jalak Bali atau Curik Bali ini memiliki bulu putih bersih di seluruh tubuh, kecuali pada ujung ekor dan sayap yang berwarna hitam. Pipinya yang tidak ditumbuhi bulu berwarna biru cerah, dengan kaki kelabu. Jika kamu mengunjungi rumah-rumah seniman di Desa Batuan, kamu akan menemukan burung Jalak Bali yang kerap dijadikan obyek lukisan khas Bali di sana.

Kucing Merah Kalimantan

Kucing Merah Kalimantan

Kucing Merah Kalimantan


Kucing Merah (Pardofelis badia) atau dikenal juga dengan nama Borneo Bay Cat ini merupakan spesies kucing endemik Pulau Kalimantan. Kucing langka ini memiliki bulu berwarna cokelat kemerahan, dengan bagian perutnya lebih pucat dari punggungnya.

Ciri khas kucing Kalimantan ini adalah garis merah kecokelatan yang berwarna agak muda di bagian kening dan pipi. Telinganya berwarna hitam atau cokelat tua, sedangkan ekornya dihiasi garis putih dengan bintik hitam di ujungnya. Tubuh Kucing Merah cukup ramping dengan panjang 55 cm dan ekornya 35 cm. Beratnya berkisar antara 2,3 hingga 4,5 kilogram.

Populasi Kucing Merah hanya ditemukan di Pulau Kalimantan saja. Kucing ini mendiami hutan-hutan tropis dataran rendah yang lebat hingga ketinggian 900 meter dpl.

Nah, itu dia 10 hewan endemik Indonesia yang langka, yang bisa kamu temukan dalam perjalanan menjelajahi nusantara ini. Bukan hanya sebagai pengamat, kamu-pun bisa ikut melindungi mereka dari kepunahan dengan tidak merusak atau mengotori habitat asli mereka, atau bahkan kamu bisa mengikuti kampanye konservasi dengan misi melindungi hewan endemik Indonesia yang terancam punah.

Baca Juga